Sapardi Djoko Damono adalah penyair yang memiliki banyak puisi yang terkenal, bahkan hampir semua Puisi Sapardi Djoko Damono terkenal. Puisi Puisi Sapardi Djoko Damono paling dikenal dikalangan remaja karena bisanya bertema cinta. Tak hanya terkenal di kalangan remaja saja sebenarnya, Puisi Sapardi Djoko Damono disenangi dari berbagai usia sebab walaupun bertema cinta kata-kata yang digunakan bukan kata-kata yang berlebihan dan cepat kadaluarsa, bukan kata-kata sampah belaka.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
Pada suatu hari nanti,
Impianku pun tak dikenal lagi,
Namun di sela-sela huruf sajak ini,
Kau tak akan letih-letihnya kucari.
Sihir Hujan
Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
-- swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh
waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan.
HUJAN BULAN JUNI
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Lewat kesederhanaan kata namun sarat makna, Puisi Sapardi Djoko Damono memang layak mendapat penghargaan dari banyak pihak khususnya di kalangan penyair. Sehingga karena Puisinya Sapardi Djoko Damono pernah menadapat penghargaan, Sapardi Djoko Damono yang merupakan seorang penyair senior Indonesia terkemuka, lahir di Surakarta, 20 Maret 1940 itu banyak menerima penghargaan. Terekam dalam sejarah, pada tahun 1986, Sapardi Djoko Damono meraih anugerah SEA Write Award. Selain kesehariannya menulis pria yang tak lagi muda ini adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar, tahun 2003 Ia juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie.
Kalau pembaca sekalian merasa puisi Puisi Sapardi Djoko Damono bagus-bagus hal itu wajar dunia pun mengakuinya, berarti pembaca sekalian memiliki selera sastra yang baik. Beberapa Puisi Sapardi Djoko Damono yang Bagus diatas hanya beberapa puisinya Sapardi, tunggu tulisan kami mengenai Puisi Sapardi Djoko Damono yang Bagus lainnya.
Berikut ini Puisi Sapardi Djoko Damono yang Bagus, yang paling banyak dicari dan dikutip :
Puisi Sapardi Djoko Damono "Aku Ingin"
Aku InginAku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Puisi Sapardi Djoko Damono "Pada Suatu Hari Nanti"
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
Pada suatu hari nanti,
Impianku pun tak dikenal lagi,
Namun di sela-sela huruf sajak ini,
Kau tak akan letih-letihnya kucari.
Puisi Sapardi Djoko Damono "Sihir Hujan"
Sihir Hujan
Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
-- swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh
waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan.
Puisi Sapardi Djoko Damono ‘Hujan Bulan Juni’
HUJAN BULAN JUNI
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Lewat kesederhanaan kata namun sarat makna, Puisi Sapardi Djoko Damono memang layak mendapat penghargaan dari banyak pihak khususnya di kalangan penyair. Sehingga karena Puisinya Sapardi Djoko Damono pernah menadapat penghargaan, Sapardi Djoko Damono yang merupakan seorang penyair senior Indonesia terkemuka, lahir di Surakarta, 20 Maret 1940 itu banyak menerima penghargaan. Terekam dalam sejarah, pada tahun 1986, Sapardi Djoko Damono meraih anugerah SEA Write Award. Selain kesehariannya menulis pria yang tak lagi muda ini adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar, tahun 2003 Ia juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie.
Kalau pembaca sekalian merasa puisi Puisi Sapardi Djoko Damono bagus-bagus hal itu wajar dunia pun mengakuinya, berarti pembaca sekalian memiliki selera sastra yang baik. Beberapa Puisi Sapardi Djoko Damono yang Bagus diatas hanya beberapa puisinya Sapardi, tunggu tulisan kami mengenai Puisi Sapardi Djoko Damono yang Bagus lainnya.